LAPORAN



Pengertian laporan menurut F X Soedjadi mendefinisikan sebagai berikut:

- Suatu bentuk penyampaian berita,keterangan, pemberitahuan ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun tulisan dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang ( authority ) dan tanggung jawab ( responsibility ) yang ada antara mereka.

-salah satu cara pelaksanaan komunikasi dri pihak yang satu kepada pihak yang lain.

Manfaat Laporan bagi perusahaan:

  • merupakan perwujudan dari responsibility pelapor terhadap tugas yang di limpahkan.
  • sebagai alat untuk memperlancar kerjasama dan koordinasi maupun komunikasi yang saling mempengaruhi antara perseorangan dalam organisasi.
  • sebagai alat untuk membuat budgeting ( anggaran ), pelaksanaan, pengawasan, pengendalian maupun pengambilan keputusan.
  • sebagai alat untuk menukar informasi yang saling dibutuhkan dalam pekerjaan.

Untuk menyusun sebuah laporan, menurut F X Soejadi, harus melalui prosedur-prosedur sebagai berikut :

· Pengumpulan Data dan Fakta

Laporan yang tepat adalah laporan yang mempunyai data lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan maupun memuat fakta yang akurat. Agar data dan fakta tersebut nyata dan dapat dipercaya, maka pengumpulannya harus sebagai berikut :

a. melakukan observasi dan pengamatan sebelum dilakukan perencanaan penelitian yang mantap dan matang

b. Mengadakan wawancara bagi data dan fakta yang memerlukan dukungan pendapat yang objektif

c. Melakukan penyebaran daftar pertanyaan baik dengan sistem sampel maupun dengan sistem yang lainnya.

· Pemilihan Data dan Fakta

Setelah mengumpulkan data, maka selanjutnya adalah melakukan pemilihan data dan fakta tersebut. Pemilihan data dapat dilakukan dengan cara :

a. Berdasarkan pembedaan cakupan yang diteliti

b. Dibedakan menurut peristiwa dan dampaknya

c. Dibedakan menurut gambar, grafik, maupun tabel

d Melakukan tabulating, yakni mengumpulkan data dan fakta yang sesuai dengan cakupan bidang masing-masing menjadi suatau daftar atau tabel sehingga tidak terjadi pengulangan kata atau kalimat dan memberikan analisa yang rasional.

· Membuat kerangka laporan

Terbagi atas 4 bagian pokok, yaitu :

a. Pendahuluan

Bertujuan agar pembaca dapat mengetahui :

- Maksud dan tujuan pembuatan laporan

- Masalah yang akan dibahas

- Batasan masalah

- Sistematika penulisan laporan

- Pendekatan penyelesaian yang digunakan

b. Tubuh Laporan

Terdiri dari :

- Permasalahan

- Batasan makalah

- Hipotesa

- latar belakang teori

-Bagian

-Bab-bab

- Sub bab-sub bab dan sebagainya

c. saran-saran

Merangkum semua penyelesaian masalah secara tegas tanpa memberikan alternative-alternatif pilihan lagi.

d. Konklusi dan Penutup

Konklusi dan penutup sebagai logika dari hubungan korelasi antara data, fakta, dan analisa. Konklusi ini bisa juga dijadikan ke dalam satu bab dengan bab saran-saran.

Sedangkan penutup di samping tercermin penegasan logika juga berupa penegasan saran-saran atau harapan penyempurnaan kegiatan-kegiatan selanjutnya serta implementasi dan follow-up dari semua ide-ide yang terpapar.

Jenis-jenis laporan :

1. Laporan Untuk Level Manajemen Yang Berbeda

Laporan Berhirarki

Laporan yang dibuat untuk masing-masing level manajemen untuk menerima informasi sesuai dengan permintaan khusus, tanpa memberikan detail yang tidak relevan. Para eksekutif akan melihat trend, kecenderungan, dan pola-pola dari laporan tersebut. Mereka ingin mengetahui apakah masing-masing bagian sudah mencapai tujuan. Ada dua macam laporan berhirarki :

Filter Report :

Laporan yang dirancang untuk memfilter elemenelemen data yang dipilih dari database, sehingga pengambil keputusan akan memperoleh laporan yang sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya data difilter pada level atas.

Responsibility Report :

Laporan yang dibuat untuk memutuskan siapa yang bertanggungjawab terhadap suatu laporan, apakah CEO, manajer pemasaran, atau spesialis media, dll.

2. Laporan Yang Membandingkan Data

Laporan ini dibuat untuk membantu manajer dan user lain dalam memilih dua atau lebih item untuk menyusun kesamaan atau ketidaksamaan (perbedaan). Dengan perbandingan ini, user berada pada posisi terbaik untuk membuat keputusan yang rasional. Ada tiga macam laporan yang membandingkan data :

Horizontal Report

Neraca dan laporan rugi laba menunjukkan laporan keuangan periodik yang meringkas ribuan transaksi dan elemen data menjadi output untuk beragam user. User akan memperoleh gambaran yang jelas dengan melihat perbandingan pada laporan. Hal ini dapat dilakukan dengan merancang horizontal report. Jumlah setiap item dibandingkan dengan item yang berhubungan pada satu atau lebih laporan sebelumnya.

Vertical Report

Laporan yang membandingkan suatu bagian komponen dengan totalnya.

Counterbalance Report

Setiap situasi dibandingkan dalam laporan. Contohnya, skenario yang terburuk, layak, dan terbaik dapat membantu para perencana menilai proyek-proyek yang berisiko, juga informasi berharga bagi para eksekutif dalam pengambilan keputusan.

3. Laporan Untuk Monitor Variansi Data

Variance Report

Laporan yang dibuat untuk membandingkan standard dengan hasil aktual yang diperoleh. Biasanya laporan ini dibuat sesuai dengan waktu atau selesainya suatu proses.

Exception Report

Laporan ini seperti variance report, tetapi beberapa kuota atau batasan dibuat untuk suatu proses atau aktivitas. Laporan ini dibuat hanya ketika beberapa proses atau aktivitas tidak sesuai dengan batasan atau kuota.

Sumber :

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/pengertian-laporan/

http://yulia-zulfa.blogspot.com/2010/05/macam-macam-bentuk-laporan.html

http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_organisasi_dan_metode/bab8_penulisan_laporan.pdf



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

ABSTRAKSI



Abstrak merupakan suatu ringkasan yang lengkap dan menjelaskan keseluruhan isi artikel ilmiah. Abstrak umumnya disajikan dalam satu paragraf dan disarankan tidak lebih dari 200 kata (beberapa jurnal mengijinkan sampai 400 kata). Abstrak ditempatkan pada bagian awal artikel ilmiah. Penulisan abstrak yang baik perlu dipertimbangkan mengingat bagian ini merupakan bagian artikel yang dibaca setelah judul. Sangatlah beralasan, dibaca tidaknya suatu artikel ilmiah tergantung pada kesan yang diperoleh pembaca saat membaca abstraknya. Bagian artikel yang paling sulit dikerjakan adalah abstrak. Abstrak dalam bahasa Inggris merupakan satu kemutlakan yang harus ada (persyaratan dalam akreditasi jurnal ilmiah).

Abstrak harus bersifat informatif dan deskriptif, artinya setiap informasi yang terkandung pada abstrak tersebut harus berdasarkan fakta. Dengan kata lain, sangat tidak diperkenankan untuk mencantumkan informasi yang tidak ada faktanya yang jelas dalam isi artikel pada suatu abstrak. Abstrak yang baik harus mengandung empat unsur: argumentasi logis perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk memecahkan masalah, pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah (metode), hasil yang dicapai dalam penelitian serta kesimpulan yang diperoleh. Setiap unsur hendaknya diungkapkan dalam kalimat yang singkat dan jelas, dengan demikian keseluruhan abstrak menjadi tidak terlalu panjang.

Abstrak tidak boleh mengandung pustaka dan penunjukkan gambar atau tabel. Data dalam abstrak, hendaknya disajikan secara tepat sehingga pembaca tidak perlu mengacu pada ilustrasi yang disajikan di dalam teks. Dengan alasan yang sama, sebaiknya dihindari penggunaan singkatan pada abstrak. Penyajian abstrak dengan cara seperti ini menjadi sangat penting, bila diinginkan suatu artikel ilmiah dibaca secara luas.

Fungsi / Tujuan abstrak:

· Current awareness: memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi terbaru tentang suatu bidang yang diminati, tanpa harus membaca seluruh isi dokumen

· Menghemat waktu pembaca

· Melanjutkan membaca atau tidak ?

· Menghindari terjadi duplikasi tulisan

· Keyword : memudahkan dalam penyimpanan secara elektronis

Sumber :

http://staf.cs.ui.ac.id/WebKuliah/Scientific-Writing/Abstrak.ppt

http://ssantoso.blogspot.com/2009/08/menulis-artikel-ilmiah-judul-abstrak.html



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

METODE PENGUMPULAN DATA



Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Ada berbagai metode, antara lain; wawancara, observasi (pengamatan), wawancara, kuesioner atau angket dan dokumenter.

Metode yang dipilih untuk setiap variabel tergantung pada berbagai faktor terutama jenis data dan ciri responden. Untuk data historis misalnya tidak bisa ditemukan dengan observasi tetapi dimungkinkan dengan dokumenter atau wawancara. Hal ini tergantung pada karakteristik data variabel, maka metode yang digunakan tidak selalu sama untuk setiap variabel. Berikut ini adalah metode pengumpulan data suatu penelitian.

OBSERVASI

Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data/fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi adalah pengamatan langsung para pembuat keputusan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan.

Kelebihan :

· Derajat kepercayaan tinggi

· Konteks sosial yang diamati belum dipengaruhi faktor lain (natural)

· Tidak terbatas hanya pada manusia

· Dapat menggunakan alat bantu

Kelemahan :

· Memerlukan waktu yang lama

· Kurang efektif mengamati gejala pada individu seperti sikap, motivasi, pandangan dan sebagainya

· Tidak dapat mengamati gejala yang peka / rahasia

· Tidak dapat mengamati gejala masa lampau.


WAWANCARA

Menurut pengertiannya wawancara adalah Tekhnik pengumpulan data atau informasi dari “informan” dan atau “Responden” yang sudah di tetapkan, di lakukandengan cara ”Tanya jawab sepihak tetapi sistematis” atas dasar tujuan penelitian yanghendak di capai.

Menurut beberapa ahli, wawancara juga di definiusikan sebagai berikut :

Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakankomunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut dilakukan dengan dialog ( Tanyajawab ) secara lisan, baik langsung maupun tidak langsung ( I. Djumhur dan Muh.Surya,1985 ).

Wawancara adalah salah satu metode untuk mendapatkan data anak atau orang
tua dengan mengadakan hubungan secara langsung dengan informan/face to face relation
( Bimo Walgito, 1987 ).

Wawancara adalah alat untuk memperoleh data atau fakta atau informasi dari seorang murid secara lisan ( Dewa Ktut Sukardi, 1983 ).

Wawancarainfor m atif adalah suatu alat untuk memperoleh fakta/data informasi dari murid secara lisan . Dengan tujuan mendapatkan data yang diperlukan untuk bimbingan ( WS. Winkel, 1995 ).

Tujuan wawancara.

Ada berbagai tujuan yang dapat dicapai dalam wawancara yaitu :

1. Menciptakan hubungan baik diantara dua pihak yang terlibat ( subyek wawancara dan pewawancara ). Pertemuan itu harus bebas dari segala kecemasan dan ketakutan sehingga memungkinkan subyek wawancara menyatakan sikap dan perasaan dengan bebas, tanpa mekanisme pertahanan diri yang kadang-kadang menghambat pernyataannya.

2. Meredakan ketegangan yang terdapat dalam subyek wawancara. Oleh karena subyek wawancara pada umumnya membawa berbagai ketegangan emosi ke dalam pertemuan dalam wawancara itu, maka kedua belah pihak harus berusaha meredakan ketegangan di dalam dirinya.

3. Menyediakan informasi yang dibutuhkan. Dalam wawancara kedua belah pihak akan mendapat kesempatan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkannya.

4. Mendorong kearah pemahaman diri pada pihak subyek wawancara. Hampir semua subyek wawancara menginginkan pemahaman diri yang lebih baik, dan pada dasarnya memiliki kesanggupan dan bakat yang seringkali tidak dapat berkembangdengan sempurna . Dengan wawancara subyek wawancara akan lebih memahami dirinya.

5. Mendorong ke arah penyusunan kegiatan yangkons tr uktif pada subyek wawancara

Keuntungan dengan wawancara
a. Hubungan secara personal, akan memperoleh data secara langsung, cepat dan konomis.
b. Problem akan langsung mengenai sasaran, penegasan maksud pertanyaan dapat langsung diutarakan.
c. Metode ini bersifat fleksibel, mudah menyesuaikan dengan keadaan untuk diarahkan pada relevansi informasi.


Kelemahan dengan wawancara
a. Jangkauan responden relatif kecil dan memakan waktu lebih lama dari pada angket.
b. Biayanya lebih mahal
c. Dibutuhkan lebih banyak tenaga pewawancara.


KUISIONER

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui”. Suharsimi Arikunto (1999:140

Kuesioner dipakai untuk menyebutkan metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner.

Kelebihan kuesioner sebagai berikut:

· Tidak memerlukan hadirnya peneliti.

· Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.

· Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing menurut waktu senggang responden.

· Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.

· Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Kelemahan kuesioner adalah sebagai berikut:

· Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya.

· Seringkali sukar dicari validitasnya

· Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur

· Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan tertutama jika dikirim lewat pos menurut penelitian

· Waktu pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat

Sumber :

http://www.scribd.com/doc/22186725/Observasi-Dan-Wawancara

http://hukum.uns.ac.id/downloadmateri.php?id=124

http://rafsanjani-biografi.blogspot.com/2011/01/teknik-pengumpulan-data-sampling.html



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer